Senin, 30 Mei 2016

sistesis & konsep penyusunan laporan ilmiah



BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.      Kerangka Teori
2.1.1    Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
            Menurut Danang.s (2014 : 2), Studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian atau pembelajaran yang dilakukan untuk menghasilkan keputusan layak atau tidaknya suatu calon usaha di lakukan, sehingga bisa mendatangkan profit bagi yang melakukan calon usaha tersebut.
            Menurut Suliyanto (2010 : 3), Studi kelayakan  bisnis adalah penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide bisnis dikatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatanagkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.
            Menurut Subagyo (2007 : 7), Studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidak nya ide tersebut untuk dilaksanakan.
            Menurut Husnan (2004 : 4), Studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek ( biasanya merupakan proyek investasi ) dilaksanakan dengan hasil.
            Menurut Umar (1997 : 7), Studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan. Maksud layak atau tidaknya disini adalah perkiraan bahwa proyek akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan.
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak bisnis dibagun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal.

2.1.2    Tujuan dan manfaat dilakukan studi kelayakan bisnis
            Menurut Kasmir dan Jakfar (2003  :  19), paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis di jalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :
a.       Menghindari Resiko Kerugian
Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi kepastian . Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan .
b.      Memudahkan Perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan .
c.       Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus diikuti.
d.      Memudahkan Pengendalian
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
e.       Memudahkan Pengawasan
Dengan dilaksanakanya pengawasan pada usaha sesuai dengan rencana yang sudah disusun maka, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha tersebut.
Menurut Subagyo (2007  :  16), manfaat study kelayakan bisnis dapat dibedakan menjadi dua pihak yang berkepentingan atas study kelyakan bisnis itu sendiri, yaitu :
Pihak pertama (bagi analisis)

a.       Memberikan pengetahuan tentang cara berfikir yang sistematis dalam menghadapi suatu masalah dan mencari solusinya.
b.      Menerapkan berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dan menjadikan sebagai alat bantu dalam perhitungan atau pengukuran,penilaian,dan pengambilan keputusan.
c.       Mengerjakan study kelayakan bisnis bearti mempelajari suatu objek bisnis secara komprehensif sehingga penyusunannya akan mendapatkan pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.

Pihak kedua

a.       Calon investor
Pihak yang paling berkepentingan atau hasil study kelayakan karena mereka mempertaruhkan modal dalam bisnis yang menjadi objek studi kelayakan.
b.      Mitra penyerta modal
Calon investor biasanya membutuhkan mitra penyerta modal baik perseorangan maupun perusahaan. Hasil study kelayakan ini akan membantu calon investor dalam meyakinkan mitranya.
c.       Perbankan
Pada dasarnya perbankan selalu mencari objek bisnis yang menjanjikan dan prospektif, untuk membiayai atau menyalurkan kreditnya dokumen yang menjadi pegangan dan sumber informasi bagi pihak perbankan adalah laporan study kelayakan.

d.      Pemerintah
Pihak yang paling bertanggung jawab atas proyek yang dikerjakan . Penilaian pemerintah terhadap study kelayakan biasanya terkonsentrasi pada aspek legalitas dan perizinan.
e.       Manajemen perusahaan
Study kelayakan yang dilakukan untuk mengembangkan sebuah bisnis baru pada perusahaan yang sudah berdiri akan berhubungan dengan pihak manajemen perusahaan,terutama kalangan direksi.
f.       Masyarakat
Masyarakat menurut keterbukaan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam dan bentuk investasi di daerahnya. Salah satu acuan penilaian masyarakat yang biasanya diwakili oleh laporan study kelayakan.

2.1.3    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Studi Kelayakan Bisnis
            Menurut Kasmir dan Jakfar (2008  :  17), tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penelitian. Adapun tahap-tahap dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan adalah sebagai berikut :
a.       Pengumpulan data dan informasi
Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dapat diperoleh dari berbagi sumber-sumber yang dapat dipercaya,misalnya dari lembaga-lembaga yang memang berwenang untuk mengeluarkannya seperti Biro Pusat Statistik (BPS) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),Badan Pengelola Pasar Modal (Bapepam), Bank Inonesia (BI), Departemen Teknis atau lembaga-lembaga penelitian baik milik pemerintah maupun swasta. Pengumpulan data ini dapat dari data primer maupun data sekunder dengan berbagai metode.

b.      Melakukan Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat untuk masing-masing aspek yang ada dengan metode dan ukuran yang biasa digunakan untuk bisnis .
c.       Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek yang telah diteliti.
d.      Mengambil Keputusan
Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria telah ditetapkan apakah layak atau tidak dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya.
e.       Memberikan Rekomendasi
Dalam memberikan rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu jika memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen maupun persyaratan lainnya.

2.1.4    Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
            Menurut Danang sunyoto (2014 : 11), aspek yang terdapat pada studi klayakan bisnis atau proyek yang terdiri dari beberapa aspek diantara lain :
1.      Aspek Pemasaran dan Pasar
Dalam rangka menciptakan peluang dalam pemasaran dan sekaligus mengetahui pasar,maka dalam aspek ini meliputi :
·         Konsep Pemasaran, berisikan pengetahuan tentang pemasaran dalam bentuk teoritis sehingga menambah wawasan berupa konsep.
·         Program dan pembiayaan pemasaran
·         Konsep pasar dan pasar sasaran
·         Estimasi pasar sasaran
·         Segmentasi pasar
·         Merancang produk, merek, kemasan, label, harga, promosi, dan saluran distribusi.
·         Persaingan dalam bisnis
2.      Aspek Perilaku Konsumen
Dalam aspek perilaku konsumen pembahasan meliputi perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,sikap konsumen, keputusan pembelian konsumn,dan perilaku konsumen pasca pembelian produk.
3.      Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek ini berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, perencanaan sumber daya manusia, analisis pekerjaan, analisis tenaga kerja, penarikan tenaga kerja,seleksi tenaga kerja,pelatihan tenaga kerja, perencanaan karier, manajemen karier, pengembangan karier.
4.      Aspek Organisasi
Aspek ini menyangkut pengertian organisasi,efektifitas organisasi, pengaruh teknologi terhadap komunikasi, kepemimpinan, hubungan konflik dan kinerja organisasi,dan pengembangan organisasi.
5.      Aspek Akuntansi
Aspek ini membahas mengenai lingkup laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal.
6.      Aspek Manajemen Operasional dan Teknologi
Aspek ini meliputi pengertian manajemen operasional, keputusan dalam manajemen operasional, proses produksi, pemilihan teknologi, perencanaan kapasitas, perencanaan lokasi, perencanaan layout dan perencanaan sistem kerja.
7.      Aspek Keuangan
Pada aspek ini pembahasan meliputi sumber dana, perkiraan investasi, biaya operasional, perkiraan pendapatan, laporan keuangan, dan rasio-rasio keuangan.


8.      Aspek Hukum
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk izin lokasi yang meliputi sertifikat (akta tanah), bukti pembayaran PBB yang terakhir dan rekomendasi dari RT/RW/KECAMATAN dan izin usaha meliputi Akta pendirian usaha dari notaris atau berbentuk badan hukum lainnya, NPWP, surat izin tempat usaha .
9.      Aspek Politik, Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Berkaitan dengan dampak yang diberikan pada masyarakat karena adanya suatu proyek/usaha tersebut :
·         Segi politik, berkaitan dengan kondisi dan situasi suatu pemerintahan.
·         Segi Budaya, mengkaji tentang dampak keberadaan proyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
·         Segi ekonomi, apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income perkapita penduduk setempat .
·         Segi sosial, apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, adanya jalur komunikasi, dan pendidikan masyarakat setempat. Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara,dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek/usaha layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
·         Segi lingkungan hidup, berkaitan dengan aspek lingkungan, pembahasan ,meliputi pengertian analisis dampak lingkungan, komponen analisis dampak lingkungan, sistematika penyusunan pengelolaan lingkungan, pengaruh analisis dampak lingkungan terhadap suatu kelayakan bisnis.


2.1.5    Pengertian Investasi
            Menurut Danang sunyoto (2014 : 14), investasi adalah pemberian sesuatu untuk di tanamkan agar dapat menghasilkan sesuatu . Sebuah investasi diperlukan untuk kegiatan berjaga-jaga dalam menghadapi peristiwa usaha yang tidak terduga,dan bisa juga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memperoleh investasi diperlukan modal dasar, yang dimaksud modal dasar disini dapat berupa uang, motivasi atau semangat. Oleh karena itu sebuah investasi tidak dapat terlepas dari suatu kegiatan bisnis dan merupakan aspek yang utama untuk lahirnya suatu usaha.
            Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 5), investasi adalah mengorbankan uang sekarang untuk uang di masa depan yang akan datang. Dari pengertian ini terkadang dua atribut penting di dalam investasi, yaitu adanya resiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai. Kemudian mengharapkan pengembalian investasi dengan disertai tingkat keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang.
            Jadi penulis menyimpulkan investasi yaitu suatu dana yang dikeluarkan dalam mencapai suatu tujuan tertentu di mana dengan investasi yang dilakukan, perusahaan akan mendapatkan benefit di masa mendatang. Ada empat faktor penting yang dipertimbangkan dalam melakukan investasi,  yaitu:
a.       Modal yaitu berapa banyak dana yang diperlukan untuk melakukan investasi sampai perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih dari investasi yang dikeluarkan.
b.      Tingkat pengembalian yaitu berupa persen tingkat keuntungan yang bisa diperoleh dari modal yang dikeluarkan dalam jangka tertentu.
c.       Tingkat resiko yaitu berapa besar kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat mengurangi jumlah modal bahkan menghabiskan modal usaha tersebut.
d.      Arus dana yaitu seberapa cepat dana dalam bentuk uang kas secara fisik yang dapat ditarik dari modal yang sudah disetor.

2.2       Alat Analisis yang digunakan
2.2.1 Metode yang digunakan dalam segi keuangan :
1.      Payback Period
Menurut Umar ( 2005 : 197 ), antara lain suatu periode yang diputuskan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash invesment dengan menggunakan airan kas. Dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash invesment dengan kas inflownya yang hasilnya merupakan satuan waktu.
2.      Net Present Value
Menurut Kasmir dan Jakfar (2007 : 100), di definisikan “Net Present Value” atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara pv kas bersih (pv of proceed) dengan pv investasi (capital outlays)selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua pv tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value.
3.      Internal Rate of Return
Menurut Umar (2005 : 198), metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.
4.      Profitability Index
Menurut Umar (2005 : 202), pemakaian metode ini caranya adalah dengan menghitung melalui antara perbandingan antara nilai sekarang (present value) dengan rencana penerimaan-penerimaan kas bersih dari investasi yang telah dilaksanakan. Jadi profitability index dapat dihitung dengan membandingkan antara pv kas masuk dan pv kas keluar.

2.2.2    Metode dari segi pasar dan operasional :
1.      Metode SWOT
Menurut Jogiyanto (2005 : 46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki dan kesempatan eksternal dan tantangan yang akan dihadapi .
            Menurut David (2004 : 8), semua organisasi memiliki  kekuatan dan kelemahan dalam area fungdional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/Kelemahan internal digabungkan dengan Peluang/Ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini penjelasan SWOT dari David (2004 : 9)
a.       Kekuatan (strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dipasar.
b.      Kelemahan (weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat knerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat berupa sumber dari kelemahan perusahaan.
c.       Peluang (opportunities)
Peluang adalah situasi penting menguntungkan dalam lingkup perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran bagi perusahaan.
d.      Ancaman (threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peratuan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

2.3       Kajian Penelitian Sejenis
            Dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil beberapa contoh penulisan ilmiah yang sejenis dan memiliki variabel yang hampir sama, untuk menjadi bahan acuan serta pembelajaran dalam menyusun penulisan ilmiah yang penulis buat.
Berikut adalah beberapa penulisan ilmiah yang penulis kaji selama pembuatan penulisan ilmiah ini :
Bayu Kumbito dalam penelitian mengenai Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Pada Usaha Nasi Pecel Ponorogo dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek manajemen, aspek ekonomi sosial, aspek hukum proyek pembukaan cabang pada usaha nasi pecel ponorogo layak diterima dan berdasarkan aspek keuangan untuk cabang baru pada usaha nasi pecel ponorogo dapat diterima. Jadi setelah melalui proses perhitungan dengan menggunakan metode PP, NPV, PI dan IRR penulis memberi kesimpulan bahwa usulan pembukaan cabang baru pada usaha nasi pecel ponorogo pada 1 tahun menguntungkan dan layak direalisasikan.
Dodik Oktara dalam penelitian mengenai Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Rental Dody Playstation di Jakarta Selatan. Bahwa pengembangan rental Dody playstation layak untuk dikembangkan dan peluang investasi yang ditanamkan dalam proyek ini cukup menguntungkan dan sangat membantu. dengan memperhitungkan dari segi aspek keuangan menggunakan metode NPV, IRR, PI, dan pengembalian investasi dengan PP. Waktu pengembalian modal investasi dengan menggunakan metode payback periode adalah 1 tahun 9 bulan yang lebih cepat dari umur ekonomisnya yaitu 3 tahun,sehingga usulan pengembangan usaha yang akan dilakukan diterima, NPV menunjukan hasil yang (+)maka usulan tersebut dapat diterima, dan usulan pengembangan proyek dapat diterima karena lebih besar dari suku bunga deposito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar