BAB II
LANDASAN TEORI
LANDASAN TEORI
2.1. Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Menurut
Danang.s
(2014 : 2), Studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian atau
pembelajaran yang dilakukan untuk menghasilkan keputusan layak atau tidaknya
suatu calon usaha di lakukan, sehingga bisa mendatangkan profit bagi yang
melakukan calon usaha tersebut.
Menurut Suliyanto (2010 : 3), Studi
kelayakan bisnis adalah penelitian yang
bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan
atau tidak. Sebuah ide bisnis dikatakan layak untuk dilaksanakan jika ide
tersebut dapat mendatanagkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak
dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan.
Menurut Subagyo (2007 : 7), Studi
kelayakan bisnis adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis
tentang layak atau tidak nya ide tersebut untuk dilaksanakan.
Menurut Husnan (2004 : 4), Studi
kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (
biasanya merupakan proyek investasi ) dilaksanakan dengan hasil.
Menurut Umar (1997 : 7), Studi
kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan. Maksud layak atau
tidaknya disini adalah perkiraan bahwa proyek akan dapat atau tidak dapat
menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan.
Dari
pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Studi kelayakan bisnis
merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis
layak atau tidak bisnis dibagun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal.
2.1.2 Tujuan dan manfaat dilakukan studi kelayakan bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003 : 19),
paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau bisnis di
jalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :
a. Menghindari
Resiko Kerugian
Untuk
mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang ada semacam kondisi
kepastian . Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang
dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan .
b. Memudahkan
Perencanaan
Jika
kita sudah dapat meramalakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja
yang perlu direncanakan .
c. Memudahkan
Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan
adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan
usaha. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman
yang harus diikuti.
d. Memudahkan
Pengendalian
Apabila
dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka jika terjadi
penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut.
e. Memudahkan
Pengawasan
Dengan
dilaksanakanya pengawasan pada usaha sesuai dengan rencana yang sudah disusun
maka, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha
tersebut.
Menurut
Subagyo
(2007 :
16), manfaat study kelayakan bisnis dapat dibedakan menjadi dua
pihak yang berkepentingan atas study kelyakan bisnis itu sendiri, yaitu :
Pihak
pertama (bagi analisis)
a. Memberikan
pengetahuan tentang cara berfikir yang sistematis dalam menghadapi suatu
masalah dan mencari solusinya.
b. Menerapkan
berbagai disiplin ilmu yang telah dipelajari sebelumnya dan menjadikan sebagai
alat bantu dalam perhitungan atau pengukuran,penilaian,dan pengambilan
keputusan.
c. Mengerjakan
study kelayakan bisnis bearti mempelajari suatu objek bisnis secara
komprehensif sehingga penyusunannya akan mendapatkan pembelajaran dan
pengalaman yang sangat berharga.
Pihak
kedua
a. Calon
investor
Pihak
yang paling berkepentingan atau hasil study kelayakan karena mereka
mempertaruhkan modal dalam bisnis yang menjadi objek studi kelayakan.
b. Mitra
penyerta modal
Calon
investor biasanya membutuhkan mitra penyerta modal baik perseorangan maupun
perusahaan. Hasil study kelayakan ini akan membantu calon investor dalam
meyakinkan mitranya.
c. Perbankan
Pada
dasarnya perbankan selalu mencari objek bisnis yang menjanjikan dan prospektif,
untuk membiayai atau menyalurkan kreditnya dokumen yang menjadi pegangan dan
sumber informasi bagi pihak perbankan adalah laporan study kelayakan.
d. Pemerintah
Pihak
yang paling bertanggung jawab atas proyek yang dikerjakan . Penilaian
pemerintah terhadap study kelayakan biasanya terkonsentrasi pada aspek
legalitas dan perizinan.
e. Manajemen
perusahaan
Study
kelayakan yang dilakukan untuk mengembangkan sebuah bisnis baru pada perusahaan
yang sudah berdiri akan berhubungan dengan pihak manajemen perusahaan,terutama
kalangan direksi.
f. Masyarakat
Masyarakat
menurut keterbukaan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam dan bentuk
investasi di daerahnya. Salah satu acuan penilaian masyarakat yang biasanya
diwakili oleh laporan study kelayakan.
2.1.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Studi Kelayakan Bisnis
Menurut
Kasmir
dan Jakfar (2008 : 17), tahapan dalam studi kelayakan
dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam
penelitian. Adapun tahap-tahap dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan
data dan informasi
Mengumpulkan
data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dapat diperoleh dari berbagi
sumber-sumber yang dapat dipercaya,misalnya dari lembaga-lembaga yang memang
berwenang untuk mengeluarkannya seperti Biro Pusat Statistik (BPS) dan Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),Badan Pengelola Pasar Modal (Bapepam), Bank
Inonesia (BI), Departemen Teknis atau lembaga-lembaga penelitian baik milik
pemerintah maupun swasta. Pengumpulan data ini dapat dari data primer maupun
data sekunder dengan berbagai metode.
b. Melakukan
Pengolahan Data
Pengolahan
data dilakukan secara benar dan akurat untuk masing-masing aspek yang ada dengan
metode dan ukuran yang biasa digunakan untuk bisnis .
c. Analisis
Data
Analisis
data dilakukan untuk menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek yang
telah diteliti.
d. Mengambil
Keputusan
Mengambil
keputusan sesuai dengan kriteria telah ditetapkan apakah layak atau tidak
dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya.
e. Memberikan
Rekomendasi
Dalam
memberikan rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu
jika memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen maupun persyaratan
lainnya.
2.1.4 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
Menurut
Danang
sunyoto (2014 : 11), aspek yang terdapat pada studi klayakan bisnis
atau proyek yang terdiri dari beberapa aspek diantara lain :
1. Aspek
Pemasaran dan Pasar
Dalam
rangka menciptakan peluang dalam pemasaran dan sekaligus mengetahui pasar,maka
dalam aspek ini meliputi :
·
Konsep Pemasaran, berisikan pengetahuan
tentang pemasaran dalam bentuk teoritis sehingga menambah wawasan berupa
konsep.
·
Program dan pembiayaan pemasaran
·
Konsep pasar dan pasar sasaran
·
Estimasi pasar sasaran
·
Segmentasi pasar
·
Merancang produk, merek, kemasan, label,
harga, promosi, dan saluran distribusi.
·
Persaingan dalam bisnis
2. Aspek
Perilaku Konsumen
Dalam
aspek perilaku konsumen pembahasan meliputi perilaku konsumen, faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen,sikap konsumen, keputusan pembelian
konsumn,dan perilaku konsumen pasca pembelian produk.
3. Aspek
Sumber Daya Manusia
Aspek
ini berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, perencanaan sumber daya
manusia, analisis pekerjaan, analisis tenaga kerja, penarikan tenaga
kerja,seleksi tenaga kerja,pelatihan tenaga kerja, perencanaan karier,
manajemen karier, pengembangan karier.
4. Aspek
Organisasi
Aspek
ini menyangkut pengertian organisasi,efektifitas organisasi, pengaruh teknologi
terhadap komunikasi, kepemimpinan, hubungan konflik dan kinerja organisasi,dan
pengembangan organisasi.
5. Aspek
Akuntansi
Aspek
ini membahas mengenai lingkup laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, dan
laporan perubahan modal.
6. Aspek
Manajemen Operasional dan Teknologi
Aspek
ini meliputi pengertian manajemen operasional, keputusan dalam manajemen
operasional, proses produksi, pemilihan teknologi, perencanaan kapasitas,
perencanaan lokasi, perencanaan layout dan perencanaan sistem kerja.
7. Aspek
Keuangan
Pada
aspek ini pembahasan meliputi sumber dana, perkiraan investasi, biaya
operasional, perkiraan pendapatan, laporan keuangan, dan rasio-rasio keuangan.
8. Aspek
Hukum
Berkaitan
dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi
ketentuan hukum yang berlaku termasuk izin lokasi yang meliputi sertifikat
(akta tanah), bukti pembayaran PBB yang terakhir dan rekomendasi dari
RT/RW/KECAMATAN dan izin usaha meliputi Akta pendirian usaha dari notaris atau
berbentuk badan hukum lainnya, NPWP, surat izin tempat usaha .
9. Aspek
Politik, Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
Berkaitan
dengan dampak yang diberikan pada masyarakat karena adanya suatu proyek/usaha
tersebut :
·
Segi politik, berkaitan dengan kondisi dan
situasi suatu pemerintahan.
·
Segi Budaya, mengkaji tentang dampak
keberadaan proyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat
setempat.
·
Segi ekonomi, apakah proyek dapat
mengubah atau justru mengurangi income perkapita penduduk setempat .
·
Segi sosial, apakah dengan keberadaan
proyek wilayah menjadi semakin ramai, adanya jalur komunikasi, dan pendidikan
masyarakat setempat. Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara,dokumen,
dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek/usaha layak atau tidak
dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait
dengan sumber data yang terkumpul.
·
Segi lingkungan hidup, berkaitan dengan
aspek lingkungan, pembahasan ,meliputi pengertian analisis dampak lingkungan,
komponen analisis dampak lingkungan, sistematika penyusunan pengelolaan
lingkungan, pengaruh analisis dampak lingkungan terhadap suatu kelayakan
bisnis.
2.1.5 Pengertian Investasi
Menurut Danang sunyoto (2014 : 14),
investasi adalah pemberian sesuatu untuk di tanamkan agar dapat menghasilkan
sesuatu . Sebuah investasi diperlukan untuk kegiatan berjaga-jaga dalam
menghadapi peristiwa usaha yang tidak terduga,dan bisa juga untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Untuk memperoleh investasi diperlukan modal dasar, yang
dimaksud modal dasar disini dapat berupa uang, motivasi atau semangat. Oleh
karena itu sebuah investasi tidak dapat terlepas dari suatu kegiatan bisnis dan
merupakan aspek yang utama untuk lahirnya suatu usaha.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 5),
investasi adalah mengorbankan uang sekarang untuk uang di masa depan yang akan
datang. Dari pengertian ini terkadang dua atribut penting di dalam investasi,
yaitu adanya resiko dan tenggang waktu. Mengorbankan uang artinya menanamkan
sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi
dimulai. Kemudian mengharapkan pengembalian investasi dengan disertai tingkat
keuntungan yang diharapkan di masa yang akan datang.
Jadi penulis menyimpulkan investasi
yaitu suatu dana yang dikeluarkan dalam mencapai suatu tujuan tertentu di mana
dengan investasi yang dilakukan, perusahaan akan mendapatkan benefit di masa mendatang. Ada empat
faktor penting yang dipertimbangkan dalam melakukan investasi, yaitu:
a. Modal
yaitu berapa banyak dana yang diperlukan untuk melakukan investasi sampai
perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang lebih dari investasi yang
dikeluarkan.
b. Tingkat
pengembalian yaitu berupa persen tingkat keuntungan yang bisa diperoleh dari
modal yang dikeluarkan dalam jangka tertentu.
c. Tingkat
resiko yaitu berapa besar kemungkinan terjadinya kerugian yang dapat mengurangi
jumlah modal bahkan menghabiskan modal usaha tersebut.
d. Arus
dana yaitu seberapa cepat dana dalam bentuk uang kas secara fisik yang dapat
ditarik dari modal yang sudah disetor.
2.2 Alat
Analisis yang digunakan
2.2.1 Metode yang digunakan dalam
segi keuangan :
1. Payback
Period
Menurut
Umar ( 2005 : 197 ), antara lain suatu periode yang diputuskan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi initial
cash invesment dengan menggunakan airan kas. Dengan kata lain payback
period merupakan rasio antara initial cash invesment dengan kas inflownya yang
hasilnya merupakan satuan waktu.
2. Net
Present Value
Menurut
Kasmir dan Jakfar (2007 : 100), di definisikan “Net Present Value” atau nilai
bersih sekarang merupakan perbandingan antara pv kas bersih (pv of proceed)
dengan pv investasi (capital outlays)selama umur investasi. Selisih antara
nilai kedua pv tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value.
3. Internal
Rate of Return
Menurut
Umar (2005 : 198), metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan
datang, atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.
4. Profitability
Index
Menurut
Umar (2005 : 202), pemakaian metode ini caranya adalah dengan menghitung
melalui antara perbandingan antara nilai sekarang (present value) dengan
rencana penerimaan-penerimaan kas bersih dari investasi yang telah
dilaksanakan. Jadi profitability index dapat dihitung dengan membandingkan
antara pv kas masuk dan pv kas keluar.
2.2.2 Metode dari segi pasar dan operasional
:
1. Metode
SWOT
Menurut
Jogiyanto (2005 : 46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki dan kesempatan eksternal dan
tantangan yang akan dihadapi .
Menurut David (2004 : 8), semua
organisasi memiliki kekuatan dan
kelemahan dalam area fungdional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya
atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/Kelemahan internal digabungkan
dengan Peluang/Ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi
dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapan dengan
maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut
ini penjelasan SWOT dari David (2004 : 9)
a. Kekuatan
(strenghts)
Kekuatan
adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang
berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat
dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah
kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dipasar.
b. Kelemahan
(weakness)
Kelemahan
adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan
kapabilitas yang secara efektif menghambat knerja perusahaan. Keterbatasan
tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen dan
keterampilan pemasaran dapat berupa sumber dari kelemahan perusahaan.
c. Peluang
(opportunities)
Peluang
adalah situasi penting menguntungkan dalam lingkup perusahaan.
Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang,
seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan
pembeli atau pemasok merupakan gambaran bagi perusahaan.
d. Ancaman
(threats)
Ancaman
adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan
perusahaan. Adanya peratuan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi
dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
2.3 Kajian
Penelitian Sejenis
Dalam
penulisan ilmiah ini penulis mengambil beberapa contoh penulisan ilmiah yang
sejenis dan memiliki variabel yang hampir sama, untuk menjadi bahan acuan serta
pembelajaran dalam menyusun penulisan ilmiah yang penulis buat.
Berikut
adalah beberapa penulisan ilmiah yang penulis kaji selama pembuatan penulisan
ilmiah ini :
Bayu
Kumbito dalam penelitian mengenai Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Pada
Usaha Nasi Pecel Ponorogo dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknik
dan teknologi, aspek manajemen, aspek ekonomi sosial, aspek hukum proyek
pembukaan cabang pada usaha nasi pecel ponorogo layak diterima dan berdasarkan
aspek keuangan untuk cabang baru pada usaha nasi pecel ponorogo dapat diterima.
Jadi setelah melalui proses perhitungan dengan menggunakan metode PP, NPV, PI
dan IRR penulis memberi kesimpulan bahwa usulan pembukaan cabang baru pada
usaha nasi pecel ponorogo pada 1 tahun menguntungkan dan layak direalisasikan.
Dodik
Oktara dalam penelitian mengenai Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Rental Dody
Playstation di Jakarta Selatan. Bahwa pengembangan rental Dody playstation
layak untuk dikembangkan dan peluang investasi yang ditanamkan dalam proyek ini
cukup menguntungkan dan sangat membantu. dengan memperhitungkan dari segi aspek
keuangan menggunakan metode NPV, IRR, PI, dan pengembalian investasi dengan PP.
Waktu pengembalian modal investasi dengan menggunakan metode payback periode
adalah 1 tahun 9 bulan yang lebih cepat dari umur ekonomisnya yaitu 3
tahun,sehingga usulan pengembangan usaha yang akan dilakukan diterima, NPV
menunjukan hasil yang (+)maka usulan tersebut dapat diterima, dan usulan
pengembangan proyek dapat diterima karena lebih besar dari suku bunga deposito
Tidak ada komentar:
Posting Komentar