Kamis, 31 Maret 2016

Karangan yang mengandung Paragraf Generalisasi,Analogi dan Hubungan Kausal (Tugas 2)



.   Karangan yang mengandung Paragraf Generalisasi,Analogi dan Hubungan Kausal  (Tugas 2)

     (28/03) Pada hari senin saya (guru) memberikan tugas kepada anak kelas 6 untuk membuat karangan yang dikumpulkan pada hari selasa.
     (29/03) Selasa, saya meminta anak murid saya untuk mengumpulkan tugas karangan mereka, kemudian saya memeriksa karangan mereka untuk memberikan nilai, ternyata murid saya yang bernama Sefti, Nissa, Hari dan Danil mendapat nilai 90, sedangkan anak-anak yang lain mendapat  75 dan hanya Ahmad yang mendapat 60, dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai dibawah 60. Bisa dikatakan anak kelas 6 cukup pandai mengarang.
                Berdasarkan nilai tersebut mereka puas dengan nilai cukup tinggi yang mereka dapat, tetapi mereka harus tetap belajar lebih giat agar nilai mereka  tidak turun.
Sedangkan Ahmad salah satu anak kelas 6 yang mendapat nilai 60,seharusnya ia belajar dari teman-teman nya yang lebih mengerti cara membuat suatu karangan, dikarenakan ahmad malas dia lebih suka bermain game maka nilai yang ia dapat sebanding karna ia malas belajar.

Analisis Kalimat Dari berita Online










Judul Koran : Harga BBM Turun, Pertamina Siaga 24 Jam

Analisis Kalimat : Induktif, Deduktif, Data dan Informasi, Implikasi dan Inferensi dan kesimpulan .
Paragraf Induktif :
untuk mengantisipasi lonjakan itu Pertamina mengisi penuh semua tangki SPBU (Stasiun Pengisan Bahan Bakar Umum) untuk semua produk bahan bakar minyak mengantisipasi lonjakan konsumsi yang terjadi dengan berlakunya penurunan harga BBM mulai 1 April 2016. Stok bahan bakar yang dipenuhi itu tidak sebatas BBM bersubsidi tapi juga produk non-subsidi Pertamina.

Paragraf Deduktif :
Sebelum berlakunya penurunan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah, Pertamina juga telah menurunkan harga produk BBM non-subsidinya. Seri Pertamax yakni Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus, dan Dex turun Rp 200 per liter terhitung 30 Maret 2016. Terhitung 1 April 2016 pukul 00.00 WIB giliran harga BBM bersubsidi turun. Premium dan Solar bersubsidi turun Rp 500 per liter.
Data dan informasi :
-Seri Pertamax yakni Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus, dan Dex turun Rp 200 per liter terhitung 30 Maret 2016. Terhitung 1 April 2016 pukul 00.00 WIB giliran harga BBM bersubsidi turun. Premium dan Solar bersubsidi turun Rp 500 per liter.
-Berikut harga baru BBM di wilayah Jawa Bagian Barat meliputi Jawa Barat, Banten, dan DKI mengikuti penurunan harga tersebut. Yakni Premium menjadi Rp 6.550 per liter, Solar Rp 5.150, Pertalite Rp 7.100, Pertamax Rp 7.550, Pertamax PlusRp 8.450, serta Dex Rp 8.400.
-Pertamina mencatat, penyesuaian harga BBM non-subsidi mendongkrak konsumsinya. Pertalite misalnya konsumsinya naik 37 persen, dan Pertamax 11 persen dari konsumsi rata-rata hariannya. Yudy mengatakan, lonjakan ini akan mengalami kesetimbangan baru dengan turunnya harga BBM subsidi yang baru.
-Sebelumnya, pemerintah mengumumkan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar mulai 1 April 2016 pukul 00.00 WIB. "Kita putuskan harga premium Rp6.950 per liter menjadi Rp6.450 per liter turun Rp500 per liter. Solar Rp5.650 menjadi Rp 5.150. Minyak tanah tetap," ucap Menteri ESDM Sudirman Said, Rabu, 30 Maret 2016.
Kesimpulan Data :
pemerintah mengumumkan akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar mulai 1 April 2016 pukul 00.00 WIB. "Kita putuskan harga premium Rp6.950 per liter menjadi Rp6.450 per liter turun Rp500 per liter. Solar Rp5.650 menjadi Rp 5.150. Minyak tanah tetap.
Implikasi (membandingan suatu yang lalu dengan yang baru  dari hasil penelitian) :
Seri  Pertamax  sebelumnya yakni Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus, dan Dex turun Rp 200 per liter terhitung 30 Maret 2016. Terhitung 1 April 2016 pukul 00.00 WIB giliran harga BBM bersubsidi turun. Premium dan Solar bersubsidi turun Rp 500 per liter.
Inferensi (tindakan atau suatu proses yang berasal dari kesimpulan logis yang dianggap benar) :
untuk mengantisipasi lonjakan itu Pertamina mengisi penuh semua tangki SPBU (Stasiun Pengisan Bahan Bakar Umum) untuk semua produk bahan bakar minyak mengantisipasi lonjakan konsumsi yang terjadi dengan berlakunya penurunan harga BBM mulai 1 April 2016. Stok bahan bakar yang dipenuhi itu tidak sebatas BBM bersubsidi tapi juga produk non-subsidi Pertamina.
Metode yang digunakan koran ini :
1.       Wawancara ( kepada menteri ESDM Sudirman Said)
2.       Observasi  (datang ke pom bensin untuk mengambil gambar)