Penggusuran PKL = Mematikan Perekonomian Rakyat
Beberapa hari yang lalu, para pedagang pasar keputran mengangkat bambu
runcing dan aneka senjata tajam di depan Pasar Keputran, Surabaya. Mereka akan
melawan penggusuran pedagang kaki lima di depan pasar itu. Selain membawa bambu
runcing, sebagian yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri itu juga membawa
batu. Ada juga yang terlihat membawa obor yang belum dinyalakan. "Dari
pada mati kelaparan, lebih baik kami melawan sekarang," teriak salah satu
pedagang. Setelah beberapa hari kemudan, para pedagang di Pasar Keputran dengan
khusyuk menggelar aksi istigotshah bersama. Mereka berdoa agar diberi kekuatan
dalam menghadapi cobaan saat itu dan berharap tidak terjadi penertiban pedagang
di area Keputran tersebut. Jika itu sampai terjadi, bagaimana nasib mereka
dalam mengais pundi-pundi rupiah untuk menghidupi kebutuhan keluarga mereka?
Jika mereka direlokasikan ke tempat yang baru, apakah bisa menjamin kalau
barang dagangan mereka akan laris sama seperti tempat yang asal?
Penggusuran kerap sekali terjadi di lingkungan sekitar anda. Biasanya
penggusuran dilakukan secara tiba-tiba sehingga para pedagang tidak kuasa untuk
menghidari aksi satpolpp.
Ditinjau dari banyak hal, penggusuran dapat mematikan perekonomian
rakyat. Berdagang merupakan upaya mereka untuk menyambung hidup. Dengan
berdagang, mereka bisa menciptakan lapangan kerja sendiri tanpa bergantung
kepada orang lain. Apa jadinya jika mereka tidak berdagang? Angka pengangguran
di negeri ini akan meningkat, dan perekonomian rakyat akan semakin meredup.
Pedagang kaki lima merupakan tonggak kuat dalam perekonomian rakyat. Jadi bisa
dikatakan dengan berdagang, mereka bisa mandiri dalam mencukupi kehidupannya.
Menurut saya kehadiran para pedagang kaki lima tidak menggangupublic secara
mutlak. Apalagi kesadaran mereka untuk berdagang secara mandiri patut untuk
diacungi jempol karena mereka bukanlah sampah masyarakat. Mereka hanya mencari
nafkah dengan cara yang halal dan tidak terlarang. Alasan mengapa mereka
menggelar barang daganganya di sembarangan tempat, mungkin mereka tentu tidak
memiliki cukup uang untuk menyewa tempat untuk wilayah dagangan mereka. Jadi
tidak heran jika mereka berdagang di sembarang tempat. Jika pedangang tersebut
merasa nyaman di tempatnya sekarang ini, kemudian ia digusur untuk berpindah ke
tempat yang disediakan pemerintah, hal itupun tidak menjamin bahwa dagangannya
akan selaris di tempat asal. Sangat susah untuk memulainya di tempat yang baru
untuk mencari pelanggan baru.
Alasan yang lain, banyak para konsumen yang lebih suka membeli di PKL.
Alasannya yaitu mudah dijangkau dan harganya relative murah. Konsumen dari
perekonomian rendah maupun tinggi merasa puas jika membeli di PKL. Saat ini
banyak sekali minimarket yang menjamur di seluruh kota hingga pedesaan. Tentu
saja para pedangang barang kelontong merasa was-was bersaing dengan minimarket
yang secara fasilitas jelas jauh lebih tinggi dari para PKL. Jika banyak PKL
yang digusur, tentu dapat mematikan perekonomian mereka dan meningkatkan income
dari minimarket tersebut. Bagaimana negeri ini bisa mengentaskan kemiskinan
jika banyak para PKL yang mandir.
ANALISIS :
Penggusuran dilakukan dengan maksud untuk menertibkan suatu kawasan agar bersih tidak
dipenuhi oleh para pedagang. Sering kali terjadi penggusuran paksa dengan
mengobrak-abrik barang dagangan mereka dan memasukkan rombong dengan paksa ke
dalam mobil satpolpp. Tentu saja banyak warga yang berontak, pinsan, menangis
dan bahkan ada yang bertindak anarki melawan satpolpp. Para petugas penertiban
serasa tidak peduli dengan kehidupan mereka dan tidak memikirkan bagaimana
mereka dapat hidup tanpa dagangan mereka. Mari kita bayangkan, apalah arti kawasan
yang tertib jika perekonomian rakyat menjadi redup? Apalah arti kawasan yang
bersih jika rakyatnya menderita karena tidak bisa bekerja lantaran barang
daganganya digusur? Bagaimana bisa kita mengentaskan kemiskinan jdi negeri ini
ika rakyat yang berusaha meningkatkan perekonomiannya malah tidak didukung.
Menurut saya seharusnya para satpolpp harus lebih halus dalam memperlakukan para
pedagang kaki lima agar meraka pun bisa menerima dengan maksud tujuan yang baik
bukan merima dengan keterpaksaan karena lapak dagang nya harus digusur
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar